Tonic Immobility, Reaksi yang Sering Dialami Korban Kekerasan Seksual
Kasuskekerasan seksualakhir-akhir ini terus terjadi, mulai dari kekerasanseksual yang dilakukan mantan Guru Besar Fakultas Farmasi UGM terhadap belasan mahasiswanya. Teranyar kekerasan seksual juga mencuat, yang dilakukan Dokter PPDS di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung terhadap pendamping pasien.
Dalam kasus kekerasan seksual korban kerap kali tidak memiliki kemampuan melawan. Reaksi ini bukan berarti korban pasrah dengan apa yang mereka alami, hal ini justru merupakan respons tubuh yang dikenal dengan istilah tonic immobility.
Apa itu tonic immobility?
Melansir MCASA, Tonic immobility adalah bentuk reaksi bawah sadar tubuh terhadap ancaman, terutama ketika otak menilai bahwa melawan atau melarikan diri akan memperbesar risiko bahaya. Kondisi ini telah lama diamati pada hewan, seperti possum yang berpura-pura mati saat didekati predator.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica, 70 persen dari hampir 300 perempuan yang menjadi korban pemerkosaan melaporkan telah mengalami gejala tonic immobility. Sebanyak 48 persen di antaranya mengalami gejala ekstrem, seperti tubuh yang sepenuhnya kaku, tak bisa bersuara, dan merasa mati rasa sepanjang kejadian.
"Tonic immobility bukan bentuk persetujuan, bukan pula tanda kelemahan. Itu adalah reaksi otak terhadap ketakutan ekstrem. Sama sekali di luar kendali korban," kata Dokter Jim Hopper, pakar trauma dari Harvard Medical School menukil Scientific American.
Riset menunjukkan bahwa korban yang mengalami tonic immobility memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan psikologis seperti Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan depresi berat. Banyak dari mereka menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa melawan atau berteriak, terutama di tengah tekanan sosial yang menuntut korban untuk bereaksi.
"Rasa bersalah dan malu ini menjadi hambatan besar dalam proses penyembuhan korban," ujar Anna Möller, ginekolog dari Karolinska Institute dan penulis utama studi tersebut.
Ia menegaskan bahwa pemahaman tentang tonic immobility dapat membantu korban mengurangi rasa bersalah dan memahami bahwa mereka tidak memilih untuk membeku tapi tubuh mereka yang memutuskan.
Penelitian ini juga diperkuat oleh temuan dari Harvard Review of Psychiatry yang menyebutkan bahwa tonic immobility adalah bagian dari 'defense cascade' dalam sistem saraf manusia. Ketika melawan atau kabur tidak memungkinkan, tubuh memilih 'membeku', lumpuh total demi mengurangi rasa sakit dan memperbesar kemungkinan selamat.
Lihat Juga :![]() |
Kebanyakan dari kita tumbuh dengan pemahaman bahwa ketika diserang, kita akan melawan atau kabur-fight or flight. Tapi sebelum dua reaksi itu, otak secara otomatis masuk ke mode "freeze", menilai bahaya yang datang.
Ketika otak memutuskan bahwa melawan akan sia-sia atau berisiko lebih besar, tubuh akan "mematikan" dirinya sendiri melalui tonic immobility. Ini bukan bentuk kepasrahan, apalagi tanda "mengizinkan", melainkan reaksi naluriah demi bertahan hidup.
Akibatnya, banyak korban justru merasa bersalah. Mereka menyalahkan diri sendiri karena tak bisa melawan, merasa malu karena membeku, atau takut tak dipercaya karena diam. Padahal, mereka hanya mengikuti instruksi otak yang sedang panik dan mencoba menyelamatkan mereka.
[Gambas:Video CNN]
(责任编辑:娱乐)
Awas 'Saltum', Hindari Pakai 7 Warna Ini saat Jadi Tamu Pernikahan
Walhi Beberkan Dampak Pemasangan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang
PDIP Hormati KPK Tetapkan Hasto Jadi Tersangka: Siapkan Langkah Hukum!
DPR Minta Wacana Ujian Nasional 2026 Tak Bebani Siswa dan Guru Imbas Pergantian Menteri
Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung Terbaru
- Pramugari Ungkap Satu Perilaku Penumpang Pesawat yang Paling Dibenci
- 5 Cara Minum Air Kelapa untuk Menurunkan Berat Badan
- 7.527 Penumpang Tercatat di Terminal Tipe A Mangkang, Menhub Dudy Dukung Optimalisasi
- Bikin Nyaman, Tapi Tidur Bersama Hewan Juga Bisa Bahaya
- Satgas PKH Datang, Ribuan Masyarakat di Riau Minta Perlindungan Menhan
- Universitas Al Azhar Indonesia dan University of Edinburgh Gulirkan Pembelajaran Disabilitas Visual
- Perayaan Imlek 2025 Jatuh Pada Tanggal? Simak Informasinya
- Link dan Cara Registrasi Akun SNPMB 2025 untuk Siswa Lengkap Jadwalnya
-
Lakukan 5 Hal Ini Setelah Makan Siang, Dijamin Tubuh Tetap Segar
Daftar Isi 1. Hindari berbaring ...[详细]
-
Simak Tata Tertib Peserta Ujian SKTT PPPK Kemenag 2024, Jangan Diabaikan!
JAKARTA, DISWAY.ID- Tahapan Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan atau SKTT PPPK (Pegawai Pemerintah de ...[详细]
-
Presiden RI Resmi Luncurkan Sistem E
JAKARTA, DISWAY.ID- Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Katalog El ...[详细]
-
Pas Formula E Digelar, Pasti Jakarta Macet, Pasti!
Warta Ekonomi, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto mengakui ajang bala ...[详细]
-
FOTO: Khudi Bari, Rumah Mungil Tahan Banjir di Bangladesh
Jakarta, CNN Indonesia-- Seorang arsitek pemenang penghargaan di Bangladesh menge ...[详细]
-
Link dan Cara Daftar Akun SNPMB 2025 untuk Siswa dan Sekolah
JAKARTA, DISWAY.ID -Link dan cara daftar akun SNPMB 2025 untuk siswa dan sekolah harus ketahui.Kemen ...[详细]
-
Link dan Cara Registrasi Akun SNPMB 2025 untuk Siswa Lengkap Jadwalnya
JAKARTA, DISWAY.ID --Dalam waktu dekat, registrasi akun Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru ( ...[详细]
-
Peringatan Dini BMKG di Akhir Tahun 2024 Hingga Awal Tahun 2025: Fenomena La Nina Datang!
JAKARTA, DISWAY.ID -Simak! Berikut peringatan dini BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geo ...[详细]
-
Pemerintah Janjikan UMKM Ikut MBG Bakal Dapat Modal Awal, Siapkan Skema Khusus
JAKARTA, DISWAY.ID--Kementerian UMKM akan memberikan bantuan modal bagi pengusana UMKM yang ikut ber ...[详细]
-
7.527 Penumpang Tercatat di Terminal Tipe A Mangkang, Menhub Dudy Dukung Optimalisasi
JAKARTA, DISWAY.ID --Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mendorong optimalisasi peningkatan kinerja ...[详细]
Tata Cara Diet Rendah Garam untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi
Link dan Cara Registrasi Akun SNPMB 2025 untuk Siswa Lengkap Jadwalnya
- Dokter Eka Hospital Temukan Alat Bantu Koreksi Skoliosis yang Efektif
- 8 Tren Kuliner Global di Masa Depan yang Tak Sekadar Mengenyangkan
- Walhi Beberkan Dampak Pemasangan Pagar Laut Misterius di Pesisir Tangerang
- Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, Prabowo Harap Bahan Baku Berasal dari Desa Bukan Impor
- Bacaan Dzikir di Bulan Rajab, Agar Mendapat Pahala yang Berlimpah
- Tegas PSI: Anies Harus Tanggung Jawab, Kenapa Nih?
- Kunjungi Pabriknya di Cikarang, Kemenperin Apresiasi Komitmen Samsung untuk Penuhi TKDN