Sawit Jadi Primadona, Saham AYLS Diprediksi Moncer
时间:2025-05-30 13:28:16 出处:探索阅读(143)
Analis pasar modal dan Founder LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, menilai sektor agribisnis masih menjadi primadona di Indonesia, seiring karakteristik negara yang berbasis sumber daya alam. Menurutnya, hal ini menjadi peluang besar bagi perusahaan perkebunan, baik BUMN maupun swasta, untuk tumbuh lebih agresif ke depan.
"Kalau diperhatikan, sektor agribusiness ini menjadi primadona di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan, Indonesia adalah negara resource based," ujar Lucky dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5/2025).
Salah satu emiten yang dinilainya menarik dalam jangka panjang adalah PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS), yang bergerak di sektor kelapa sawit. Lucky memprediksi harga saham AYLS akan menguji level terendah di angka Rp64 per lembar saham dan berpeluang menembus level tertinggi Rp129 per lembar saham.
Baca Juga: IHSG Selasa Ditutup dengan Apresiasi 0,15% ke 7.198, AYLS, MBTO dan GTBO Jadi Saham Tercuan
“Inilah fair value dalam jangka panjang, yang diartikan ini adalah harga yang wajar jika kita lihat dalam jangka panjang. Demikian pula, kita melihat dari angka saat ini, berapakah fair value dalam kondisi koreksi atau kelemahan,” jelasnya.
Ia menambahkan, potensi penguatan saham AYLS didorong oleh luasnya populasi lahan sawit di Indonesia. Hal itu memberikan ruang ekspansi bagi perseroan, termasuk melalui aksi korporasi dan restrukturisasi bisnis yang agresif.
“Dengan cakupan lahan yang sangat luas, seharusnya perusahaan ini lebih gencar melakukan aksi korporasi, lebih gencar melakukan restructuring untuk mencapai nilai fundamental yang menarik,” ungkapnya.
Baca Juga: Saham Telkom Berhasil Menanjak 1,43% Jelang RUPST
Meski demikian, Lucky mengingatkan para investor agar tetap cermat dan berhati-hati dalam mengelola portofolio saham di sektor agribisnis. Ia menyebut, meskipun tergolong sektor defensif, investor tetap perlu mempertimbangkan horizon waktu investasi.
"Sehingga ini akan menentukan bagaimana struktur portofolio investor yang ingin melihat tiga dimensi waktu: jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang," pungkasnya.
猜你喜欢
- FOTO: Koleksi Klasik Berakar Budaya Romawi dan Kisah Cinta Fendi
- Apa Bahaya Turbulensi buat Tubuh Seperti Kasus Singapore Airlines?
- RI Dukung Penguatan Fungsi WTO, Khususnya Melalui Reformasi
- Mau Kuliah di Al Azhar Mesir? Ini Syarat Dapatkan Kuota Beasiswa dari Kemenag
- Dunia akan Kiamat saat Palestina Merdeka, Benarkah?
- “拖延症”终极拯救指南:英美艺术院校deadline,时间紧迫!
- 国外留学影视需要做哪些准备?
- 动画研究生留学去哪比较好?
- 7 Kebiasaan yang Bikin Rumah Bau Tak Sedap, Ada yang Sering Dilakukan