Suhu Nol Derajat, Bus Malam New York, dan Tekad Nyoblos di TPS 400 Km
Malam itu, Selasa, 9 Februari 2024, saya beranjak dari Syracuse, sebuah kota di Amerika Serikat yang menjadi rumah bagi Syracuse University, kampus saya, menuju New York City. Meski sama-sama berada di New York, jarak keduanya terpaut 400 kilometer. Tengah malam di musim dingin, saya duduk di bus malam, menuju "The City that never sleeps".
Sebagai catatan, naik bus malam di New York memang biayanya lebih murah. Tapi, jam-jam malam dinilai waktu yang lebih berisiko ketika naik bus di New York, termasuk soal ancaman kejahatan.
Tepat pukul 04.30 waktu New York, 10 Februari 2024, saya sampai di terminal bus Port Authority, dekat dari gemerlap Times Square. Dari sana, saya bergegas menuju Brooklyn Bridge Park untuk menikmati pagi hari di tengah dua jembatan, Manhattan Bridge dan Brooklyn Bridge, yang berdiri tegak di tengah Hudson River.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hampir 8 jam berlalu, saya sampai di Sound River Studios di Queens. Sengaja saya datang menjelang tutupnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) New York, agar tidak perlu mengantre di tengah dinginnya kota yang kala itu mencapai nol derajat Celsius. Namun ternyata, antrean masih mengular.
Sebetulnya, ada mekanisme mencoblos via pos yang memudahkan diaspora Indonesia untuk memilih. Namun, kesibukan dan lain sebagainya, sering kali membuat terlupa untuk mendaftar, seperti yang terjadi pada saya. Hanya saja, sejak awal, saya berkomitmen untuk tetap berkontribusi demi Indonesia, bagaimanapun caranya, termasuk menyisihkan sebagian dari tabungan di tengah pendidikan saya, untuk ongkos bus, serta pesawat kepulangan.
"Untuk Bapak/Ibu yang belum terdaftar, mohon bersabar, kami akan segera mempersilakan masuk, satu jam sebelum TPS ditutup," ungkap salah seorang panitia. Antrean tersebut, ratusan orang, nyatanya adalah diaspora Indonesia yang belum terdaftar.
Meski belum tentu bisa memilih karena bergantung pada sisa kertas suara yang tersedia, mereka ikhlas dan bersemangat untuk datang, berdiri, dan menunggu dengan jaket tebal dan wajah kebas akibat angin yang berhembus. Di New York memang tengah berlangsung musim dingin.
Meski dingin malam mulai datang, hati saya, yang sengaja memutuskan datang dari jauh, semata untuk tetap berkontribusi untuk negara saya, kian menghangat, melihat saudara sebangsa, penuh antusiasme untuk memilih.
Hangatnya hati menjadi penting di tengah panasnya diri, yang barang kali pernah sibuk memaki keluarga, kawan, dan kerabat, saat pilihan mereka berbeda. Lebih ekstrem lagi, hati sudah dingin, tidak lagi peduli untuk memilih bagi negeri.
Untuk sekadar melangkah ke TPS yang sejengkal dari rumah, rasanya berat, lebih menarik untuk menyelami media sosial yang saat ini berperang opini dan komentar negatif yang mengecilkan hati.
Namun, melihat antusiasme diaspora Indonesia di depan mata, rasanya optimisme tentang masa depan bangsa, masih mampu membuat saya bangga menjadi Indonesia di rantau.
Saat ini, kita sedang menunggu hasil resmi pemilihan umum. Mudah rasanya untuk patah arang, buang sauh, tutup buku tentang makna menjadi Indonesia. Tapi, bagi saya yang kini merasakan jauh dari tanah air, satu hal yang saya pegang, "Kita hanya akan mendapatkan apa yang kita cari". Jika terus dicari kekurangannya, akan selalu terlihat kurang. Jika terus diusahakan kebaikannya, akan selalu terasa baik.
Pertanyaan penting sebagai refleksi: apa yang sudah kita lakukan untuk negeri? Sudahkah kita memilih yang terbaik? Bagaimana kita sebagai individu, bertanggung jawab untuk kontribusi diri sendiri bagi negeri?
Jika jawaban dari pertanyaan tersebut bisa dengan lantang dijawab, maka beruntunglah kita. Sebab, menjadi Indonesia akan selalu mendefinisikan siapa kita. Seharusnya, pilihannya jelas, berbuat yang terbaik untuk Indonesia, siapa pun presiden dan wakil presiden terpilih. Untuk itu, hormat saya bagi para diaspora yang tetap menjadi Indonesia di rantau dan harap saya untuk masyarakat sebangsa dan setanah air di Indonesia, agar terus memilih untuk mencintai negeri.
(责任编辑:焦点)
Bukan Cuma Kasus Joseph Paul Zhang, Menag Juga Soroti Desak Made
Libatkan Dua Bank Daerah, Pengamat: Kasus Korupsi Sritex Harus Diusut Tuntas
Apa Hukumnya Ziarah Kubur Sebelum Ramadan dalam Islam?
Ini Risiko Pengalihan Impor Energi dari Timur Tengah ke Amerika Versi Bos Pertamina
Efisiensi Anggaran Berdampak pada Industri Perhotelan, Ketum Kadin Anindya Bakrie Buka Suara
- Menteri KKP Ngaku Kecolongan Soal Pagar Laut: Kami Kekurangan Anggaran
- Ketentuan Skor TOEFL Daftar Beasiswa LPDP 2025 untuk Program Magister dan Doktor
- Bahlil Pastikan Pengecer yang Jadi Subpangkalan LPG 3 Kg Tak Ada Biaya
- Ikon Fesyen Dunia Iris Apfel Meninggal di Usia 102 Tahun
- Banyak Dicari di Google Sepanjang 2023, Apa Arti 'Pick Me'?
- Allianz Life Resmi Luncurkan Asuransi Allianz Critical Plus Dengan Uang Pertanggungan 150%
- 解读:拉夫堡大学申请条件
- BCA Gabung Salurkan KPR FLPP, Maruarar: Ibarat Tambah Mesin Harley!
-
5 Minuman Pembersih Ginjal, Ampuh Membuang Racun
Daftar Isi Minuman herbal pembersih ginjal ...[详细]
-
美国卡内基梅隆大学是一所世界著名院校,该大学的大多数院系都在全美名列前茅。那么,你了解卡内基梅隆大学世界排名的情况吗?今天,美行思远小编就来给大家解读一下卡内基梅隆大学世界排名的相关介绍,大家一起来了 ...[详细]
-
Apurva Kempinski Bali Dipesan Eksklusif 3 Hari, Ada Taylor Swift?
Jakarta, CNN Indonesia-- Apurva Kempinski Balimengumumkan di akun media sosial Instagram bahwa resor ...[详细]
-
Keluhannya Tak Digubris Anies, Emak
Warta Ekonomi, Jakarta - Orang tua siswa di Jakarta melakukan unjuk rasa demo di depan Kantor Balai ...[详细]
-
Kena Penyakit Misterius, Putri Kiko Tak Bisa Makan Makanan Normal
Jakarta, CNN Indonesia-- Putri Mahkota Jepang Kiko dilaporkan sakit sejak Desember lalu. Badan Istan ...[详细]
-
Besok! Ashmore Asset (AMOR) akan Buyback Saham Rp4,5 Miliar
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) bersiap melakukan pembelia ...[详细]
-
Memalukan, Petugas Imigrasi Bandara Soetta Dicopot Buntut Pungli Puluhan WN Cina!
JAKARTA, DISWAY.ID- Sebanyak 60 Warga Negara Cina menjadi korban pungli oknum petugas Imigrasi Banda ...[详细]
-
Buruan! Pengisian PDSS SNBP 2025 Diperpanjang Sampai Subuh, Sekolah Jangan Lalai Lagi!
JAKARTA, DISWAY.ID- Ada harapan bagi siswa yang terancam tak bisa ikut SNBP 2025 karena lalainya sek ...[详细]
-
Jawaban BYD Brasil yang Dituding Melakukan Praktik Perbudakan
Warta Ekonomi, Jakarta - BYD unit Brasil membantah kalau pihaknya mempraktikkan perbudakan dan perda ...[详细]
-
Benarkah Minuman Serat Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?
Jakarta, CNN Indonesia-- Minuman fiberyang diklaim bisa membantu menurunkan berat badan saat ini sem ...[详细]
Evakuasi Heroik Rombongan Turis yang Terjebak 2 Hari di Gua Salib
Google Cloud Targetkan Kontribusi Rp1.400 Triliun untuk Ekonomi Indonesia hingga 2030
- 4 Hal yang Harus Dihindari Agar Sarapan Kamu Jadi Lebih Sehat
- 美国波士顿大学世界排名详情!
- Ini Risiko Pengalihan Impor Energi dari Timur Tengah ke Amerika Versi Bos Pertamina
- Penumpang Terkunci di Toilet Pesawat, Bisa Keluar Usai Dibantu Pilot
- Kena Penyakit Misterius, Putri Kiko Tak Bisa Makan Makanan Normal
- Ini Risiko Pengalihan Impor Energi dari Timur Tengah ke Amerika Versi Bos Pertamina
- Ini Risiko Pengalihan Impor Energi dari Timur Tengah ke Amerika Versi Bos Pertamina