Sarapan Seharusnya Porsi Besar dan Makan Malam Porsi Kecil, Benarkah?

'Sarapanseperti raja, makan siang seperti pangeran, dan makan malam seperti orang miskin.'
Pepatah di atas sering didengar banyak orang. Pepatah tersebut setidaknya menyebutkan bahwa semakin awal waktu makan, semakin besar porsi makanan yang dikonsumsi.
Pertanyaannya, benarkah pola makan seharusnya demikian?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Ahli kronobiologi Frank AJL Scheer mengatakan, pada pagi hari tubuh siap untuk menyantap makanan berat. Tubuh siap menyerap nutrisi dan mendistribusikannya ke sel-sel tubuh untuk mendukung aktivitas harian.
"Namun, seiring berjalannya hari, organ-organ yang membantu Anda memetabolisme nutrisi, seperti hati dan pankreas, mulai merespons lebih lambat," ujar Scheer.
Para peneliti melihat efek tersebut pada kadar gula darah. Jika Anda makan pagi dan malam dengan porsi yang sama, maka lonjakan gula darah akan lebih besar.
Belum lagi kadar melatonin yang meningkat sekitar 1-2 jam sebelum waktu tidur. Peningkatan kadar melatonin dapat menekan sekresi insulin dari pankreas sehingga tubuh lebih sulit mengatur gula darah.
Saat gula darah sering meningkat akibat makan malam dengan porsi besar, risiko tekanan darah tinggi, peradangan kronis, obesitas, dan diabetes tipe 2 akan ikut meningkat.
"Penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan besar di malam hari dapat meningkatkan aktivitas jalur metabolisme tertentu yang menyebabkan penyimpanan lemak saat tidur," tambah Scheer menjelaskan.
![]() |
Fakta lainnya, tinjauan dari sembilan studi menemukan, orang yang mengonsumsi kalori paling banyak saat sarapan atau makan siang kehilangan berat badan sedikit lebih banyak daripada mereka yang mengonsumsi kalori terbanyak saat makan malam.
Penelitian lainnya juga menemukan, orang-orang merasa kurang lapar sepanjang hari saat mengonsumsi makan besar kala sarapan.
Bagaimana solusinya?
Para ahli mengingatkan bahwa makan malam tak harus menjadi makanan terkecil dalam sehari. Namun idealnya, makan malam tak harus menjadi porsi makan terbesar.
Ahli epidemiologi Nour Makarem menyarankan untuk mencari cara-cara kecil demi mendapatkan asupan kalori lebih banyak pada pagi hari.
Lihat Juga :![]() |
Anda bisa memulai dengan memprioritaskan sarapan bergizi yang mengandung protein.
"Orang-orang terkadang mengatakan bahwa mereka tidak lapar di pagi hari. Tapi, itu mungkin karena mereka makan malam dengan porsi besar sebelumnya," ujar dia.
Coba juga untuk menyediakan porsi makanan yang besar pada siang hari. Dengan begitu, Anda akan merasa kurang lapar pada malam hari.
(asr/bac)相关文章
Senator Dukung Langkah Anies Jadikan Pulau Reklamasi Sebagai Ruang Publik Terbuka
Warta Ekonomi, Jakarta - Senator atau Anggota DPD RI DKI Jakarta, Fahira Idris, mendukung penuh lang2025-05-25Perluas Lini Usaha, Trimegah Berencana Rambah Layanan Penasihat Investasi
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM) menyampaikan bahwa anak usahanya2025-05-25Si Kembar Ditangkap, IPW Singgung Reseller yang Ditahan
JAKARTA, DISWAY.ID- Penangkapan terhadap Si Kembar Rihana dan Rihani diapresiasi Indonesia Police Wa2025-05-25- 皇家墨尔本理工大学,又称墨尔本皇家理工大学,是澳大利亚历史最悠久的高等学府之一,同时也是澳大利亚提供课程种类最多的大学。那么,你知道申请这所大学需要满足哪些入学要求吗?今天,美行思远小编就为大家带来了2025-05-25
Hari Ini Ketua Harian PBSI Diperiksa Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK
JAKARTA, DISWAY.ID -Ketua Harian Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Alex Tirta diperiks2025-05-25FOTO: Mencicipi Hidangan Mewah Prancis dengan All You Can Eat
Jakarta, CNN Indonesia-- Les Grands Buffets di Norbonne jadi salah satu restoran2025-05-25
最新评论