Anies Baswedan Pakai Jurus Diam Hadapi Anak Buah Jokowi
Diserang tiga menteri sekaligus soal bansos,quickq最新下载 Anies Baswedan memilih untuk diam. Alih-alih menyerang balik, ia justru memilih untuk menjelaskan soal penyaluran bansos yang sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Anies mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5,032 triliun untuk pelaksanaan bansos dalam bentuk Belanja Tidak Terduga (BTT). Anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan tiga sektor, yakni penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan penanganan jaring pengaman sosial (termasuk bansos).
"Dapat digunakan sewaktu-waktu dan apabila dibutuhkan jumlahnya dapat juga ditambahkan," imbuh Anies.
Sebelumnya, Anies disentil tiga menteri. Mereka adalah Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Juliari Batubara. Mereka menilai Anies tak konsisten soal bansos. Selain itu, data bansos Pemprov DKI dinilai tumpang tindih.
Terkait polemik soal bansos antara Anies dengan tiga menteri, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI, Syarif, menyayangkan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyerang Anies tanpa bukti.
Syarif menyebut tidak ada satupun pernyataan dari Gubernur Anies dan pejabat instansi terkait DKI soal penyerahan tanggung jawab penyerahan 1,1 juta bansos warga di DKI ke pemerintah.
"Tidak pernah ada pernyataan itu, kecuali dari Menkeu dan Menko PMK," ujar Syarif.
Karena itu, ia menilai tudingan terjadap Anies tendensius. Sebab faktanya, jelas dia, Pemprov DKI bergerak menyalurkan bansos lebih dulu dari pemerintah pusat.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
相关推荐
- Tak Cuma Daging, 6 Jenis Sayuran Ini Ternyata Tinggi Zat Besi
- Tagar #KaburAjaDulu Menggema, Istana: Kalau Gak Punya Skill, Jangan Nekat ke Luar Negeri!
- Digelar Tertutup, Rapat DPR dan DJP Soal Coretax Hasilkan Ini
- Mendadak Waspada Nih, 66% Kasus Covid
- 6 Minuman Penurun Darah Tinggi, Solusi Alami untuk Kesehatan Jantung
- 中央圣马丁艺术学院对本科作品集有什么要求?
- Subsektor Perkebunan Sumbang 4,15% PDB, PTPN dan BPS Kerja Sama Digitalisasi Data
- Dokter Sebut Harapan Hidup Pasien Kanker Paru Hanya 17 Persen