8 Destinasi Wisata Masa Depan di Planet Mars, Ada Bukit Pasir Hantu
Pernahkah kamu membayangkan seperti apa rupa destinasi-destinasi wisatayang ada di planet lainnya? Apakah akan semenakjubkan yang ada di bumi?
Bagi kamu para astrophile, ada destinasi wisata di planet Marsyang bisa dikunjungi di masa depan nanti.
Siapa yang tak kenal Mars? Planet berwarna merah ini menjadi rumah bagi belasan gunung api raksasa, lembah-lembah yang dalam, dan kawah yang mungkin memiliki air mengalir di dalamnya.
Destinasi wisata di Planet Mars
Mars akan menjadi lokasi yang menarik untuk dijelajahi di masa depan. Berikut daftar wisatanya, melansir Space.
1. Gunung Olympus
Olympus Mons adalah gunung berapi tertinggi di tata surya. Selain itu, gunung ini juga jadi salah satu yang paling berbahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Olympus Mons berjenis gunung api perisai dan memiliki ukuran raksasa. Ia terbentuk setelah lava gunung berapi merayap menuruni lerengnya.
Hal ini menandakan bahwa gunung tersebut mungkin mudah didaki oleh penjelajah di masa yang akan datang, karena rata-rata kemiringannya hanya 5%.
Di puncaknya terdapat kawah spektakuler dengan lebar sekitar 53 mil (85 km) yang terbentuk oleh ruang magma yang kehilangan lava dan akhirnya runtuh.
2. Gunung Berapi Tharsis
![]() |
Saat kamu mendaki di sekitar Gunung Olympus, jangan lupakan untuk tetap berkeliling dan melihat beberapa gunung berapi lainnya di wilayah vulkanik Tharsis. Menurut NASA, Tharsis menjadi tuan rumah bagi 12 gunung berapi raksasa di zona selebar 2500 mil (4000 km) itu.
Layaknya Olympus Mons, gunung ini memiliki ukuran yang cenderung lebih besar daripada gunung api yang ada di bumi. Hal ini mungkin terjadi karena Mars memiliki tarikan gravitasi yang lebih lemah, sehingga memungkinkannya tumbuh lebih tinggi.
Gunung berapi ini mungkin telah meletus selama dua miliar tahun, atau setengah dari sejarah Mars.
Di wilayah vulkanik Tharsis bagian timur, terdapat tiga gunung berapi perisai yang tingginya sekitar 16 mil (25 km), yakni Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mons. Ada juga gunung berapi perisai lainnya yang disebut Tharsis Tholus.
Lihat Juga :![]() |
3. Lembah Marineris
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Mars menjadi rumah bagi banyak lembah sempit dan dalam.
Valles Marineris memiliki panjang kira-kira 1850 mil (3.000 km), menurut NASA. Angka tersebut sekitar empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di Amerika Serikat yang memiliki panjang sekitar 500 mil (800 km).
Para peneliti belum mendapatkan jawaban pasti bagaimana Valles Marineris terbentuk. Namun, terdapat beberapa teori tentang proses pembentukannya.
Banyak ilmuwan berpendapat bahwa pembentukan wilayah vulkanik Tharsis berkontribusi atas tumbuhnya Valles Marineris.
Lava yang bergerak melalui wilayah vulkanik ini mendorong kerak ke atas, yang kemudian memecah kerak menjadi retakan di wilayah lain. Seiring berjalannya waktu, retakan ini tumbuh menjadi Valles Marineris.
4. Kutub Utara dan Kutub Selatan Mars
![]() |
Sama seperti bumi, Mars juga memiliki dua wilayah es di kutubnya, yakni kutub utara dan kutub selatan. NASA mengatakan bahwa selama musim dingin, suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin sehingga karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es di permukaan.
Proses yang berlainan terjadi ketika musim panas. Karbon dioksida menyublim dan kembali ke atmosfer menjadi hilang sepenuhnya di belahan utara, meninggalkan lapisan es air. Tetapi sebagian es karbon dioksida tetap berada di atmosfer bagian selatan.
Semua pergerakan es ini memiliki efek besar pada iklim Mars, menghasilkan efek angin dan efek lainnya.
Simak destinasi wisata di Planet Mars lainnya di halaman berikutnya..
5. Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)
Kawah ini dipopulerkan oleh pendaratan yang dilakukan wahana penjelajah Curiosity pada tahun 2012. Kawah Gale menjadi populer karena menyimpan banyak bukti keberadaan air di Mars pada masa lalu.
Curiosity menemukan dasar sungai dalam beberapa minggu setelah pendaratan. Wahana itu juga menemukan lebih banyak bukti keberadaan air di sepanjang perjalanannya pada saat berada di dasar kawah.
Wahana penjelajah tersebut kini sedang mendaki gunung berapi di dekat Kawah Gale, bernama Gunung Sharp (Aeolis Mons) dan mengamati fitur geologis (bebatuan) yang ada di tiap lapisannya.
Salah satu temuan Curiosity yang paling menarik dan berharga adalah penemuan molekul organik kompleks di wilayah tersebut, dalam beberapa kesempatan.
Lihat Juga :![]() |
6. Medusae Fossae
Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Mars. Beberapa orang bahkan berspekulasi bahwa tempat tersebut menyimpan bukti semacam kecelakaan yang dialami UFO.
Penjelasan yang lebih masuk akal dibandingkan konspirasi tersebut adalah bahwa Medusae Fossae merupakan bekas endapan vulkanik yang sangat besar, sekitar seperlima dari ukuran Amerika Serikat. Seiring waktu, angin memahat bebatuan menjadi beberapa bagian dan membentuk pola yang indah.
Meski begitu, peneliti membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mempelajari bagaimana gunung berapi ini membentuk Medusae Fossae. Sebuah studi yang dilakukan pada 2018 menunjukkan bahwa formasi tersebut mungkin terbentuk dari letusan gunung berapi yang sangat besar, yang terjadi ratusan kali selama 500 juta tahun.
7. Recurring Slope Lineae di Kawah Hale
![]() |
Mars adalah rumah bagi fitur-fitur aneh yang disebut recurring slope lineae (garis-garis lereng berulang) yang cenderung terbentuk di sisi-sisi kawah curam selama cuaca hangat.
Sulit untuk mengetahui lebih pasti apa sebenarnya RSL ini. Beberapa ahli berkesimpulan bahwa ada tanda-tanda keberadaan air di lokasi tersebut. Tapi, penelitian lain menemukan RSL justru terbentuk dari aliran pasir kering.
Untuk mengetahuinya lebih pasti, Anda mungkin harus mendekati RSL. Namun demikian, berkunjung ke RSL harus dilakukan dengan hati-hati karena banyaknya mikroba di sana yang memungkinkan terjadinya kontaminasi.
Lihat Juga :![]() |
8. Ghost Dunes di Cekungan Noctis Labyrinthus dan Hellas
Mars adalah planet yang sebagian besar dibentuk oleh angin. Namun, ada banyak bukti keberadaan air di masa lalu seperti di wilayah 'Ghost Dunes' atau 'Bukit Pasir Hantu' yang ditemukan di Noctis Labyrinthus dan Cekungan Hellas.
Para peneliti mengatakan, wilayah tersebut dulunya memiliki bukit pasir setinggi puluhan meter. Kemudian, bukit pasir tersebut dibanjiri oleh lava atau air, yang mempertahankan dasarnya, sementara puncaknya terkikis.
Bukit pasir tua ini menunjukkan bagaimana angin pernah mengalir di Mars kuno, yang memberikan petunjuk kepada para ahli iklim mengenai lingkungan Planet Merah.
-
5 Kebiasaan Sederhana Ini Bikin BB Sulit Turun Meski Sudah DietDorong Transaksi, BNIAksi Demonstrasi Hari Buruh di DPR Disusupi Anarko, Massa Anarkis Lempari KendaraanKemenperin Belum Bisa Berikan Izin Edar iPhone 16 Meski Apple Bakal Bangun Pabrik, Ini PenyebabnyaMelesat, Indonesia Tempati Urutan keBongkar Muat Biang Kerok Macet Parah di Tanjung Priok! Polisi Siapkan Jalur Alternatif19 Remaja Diringkus Gegara Tawuran, 7 Bilah Sajam Disita PolisiIkuti Halal Bihalal Lingkungan, Mas Dhito Dikenal Sosok yang Ramah dan Penghobi VespaPolytron Target Bikin 8 ShowroomLewat Raperda Kepemudaan, Mas Dhito Perluas Ruang Gerak Pemuda di Kabupaten Kediri
下一篇:Bukan Cuma Salmon, Ini 7 Ikan yang Mengandung Omega 3
- ·Disparekraf NTT Belum Dapat Info Resmi soal Penutupan TN Komodo
- ·Dorong Transaksi, BNI
- ·Apa Itu Outsourcing? Ditolak Buruh dan Ingin Dihapus Presiden Prabowo
- ·Kado Hardiknas! Pelajar dan Mahasiswa di Jakarta dapat Kesempatan Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
- ·Apakah Ada Sayuran yang Tidak Mengandung Gula? Ini Penjelasannya
- ·Istana Akui Program Makan Bergizi Gratis di Kendari Masih Pakai Dana Pribadi Prabowo
- ·Kado Hardiknas! Pelajar dan Mahasiswa di Jakarta dapat Kesempatan Klaim Saldo Dana Kaget Hari Ini
- ·Link Download Kalander China Imlek 2025 Gratis, Lengkap Tanggal Merah
- ·Diisukan Akan Gelar Sidang Kabinet di IKN, Jokowi: Kalau Kursinya Belum Ada, Masak Lesehan?
- ·Jenis Olahraga yang Cocok di Bulan Ramadan, Enggak Bikin Lemes
- ·Jadwal Misa Rabu Abu 2025 di Gereja Katedral Jakarta
- ·FOTO: Kala Dior Melintasi Waktu ke Masa Lalu di Paris Fashion Week
- ·Cegah Pikun dengan 5 Buah Ini, Bikin Ingatan Kian Tajam
- ·Gubernur Pramono Anung Ingin Rebranding Bank DKI: Bisa Jadi Bank Betawi
- ·Pramono Dihujat Buntut Gowes di JLNT Casablanca, Stafsus Pasang Badan: Bukan Inisiatif Gubernur!
- ·FOTO: Semarak Berbuka Puasa di Kampung Ramadan Jogokariyan
- ·Mengenal Putu Bambu Medan, Apa Bedanya dengan di Pulau Jawa?
- ·Kurir Paket Jadi Korban Salah Sasaran Tawuran di Cilandak, Wajah Terbakar Diduga Disiram Air Keras
- ·Isi Aturan Kepmenpan
- ·Dari Dedi Mulyadi Hingga Purnawirawan TNI, Ini Pernyataan Kontroversial Hercules
- ·Kemenhub Buka 18.017 Formasi CASN dan PPPK 2024, Ini Rinciannya
- ·Lewat SICANTIKS, OJK Atur Strategi Libatkan Perempuan untuk Perkuat Literasi Keuangan Syariah
- ·Wow! Ternyata KAI Mempunyai 5 Terowongan Kereta Api Terpanjang di Indonesia
- ·Tembok Lembab Jangan Dibiarkan, Ini Cara Mengatasinya
- ·Kemenperin: Implementasi 4.0 Terbukti Berbuah Positif
- ·Hardiknas: Bank Mandiri Perkuat Pilar Sosial ESG Lewat Inisiatif Pendidikan Inklusif
- ·Wapres Yakin Pembangunan IKN Tak Terganggu Usai Kepala dan Wakil Otorita Mundur
- ·Bank DKI Didemo Depan Balai Kota Sampai Menginap, Pramono: Itu Wajar
- ·Jenis Olahraga yang Cocok di Bulan Ramadan, Enggak Bikin Lemes
- ·Bonus Demografi Energi: Kisah Anak Muda yang Mengubah Indonesia Jadi Lebih Hijau
- ·Saran Eks Pilot buat Penumpang Pesawat: Pentingnya Pakai Headphone
- ·Wow! Ternyata KAI Mempunyai 5 Terowongan Kereta Api Terpanjang di Indonesia
- ·HPP Gabah Petani Naik per 15 Januari 2025, Cek Rinciannya di Sini
- ·Bappebti Kemendag Resmi Serahkan Pengawasan Aset Keuangan Digital Kepada OJK
- ·Kremlin Ungkit Balasan Keras, Tuduh Keterlibatan Barat Dalam Serangan Pangkalan Bomber Rusia
- ·Bank DKI Didemo Depan Balai Kota Sampai Menginap, Pramono: Itu Wajar